Guttae
Ophthalmicae
Tetes
mata adalah larutan steril bebas partikel asing merupakan sediaan yang dibuat
dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata. Tetes mata juga
tersedia dalam bentuk suspensi, partikel halus dalam bentuk termikronisasi agar
tidak menimulkan iritasi atau goresan pada kornea.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
pada pembuatan obat tetes mata adalah:
1. Nilai isotonis
Secara ideal obat tetes mata harus memiliki nilai isotonis sama
dengan larutan NaCl 0,9% b/v. Tetapi mata masih dapat tahab tergadap nilai
isotonis rendah yang setara dengan larutan NaCl 0,6% b/v dan tertinggi yang
setara dengan larutan NaCl 2,0% b/v.
2. Pendaparan
Salah satu maksud pendaparan larutan obat mata adalah untuk
mencegah kenaikan pH yang disebabkakn oleh pelepasan lambat ion hidroksil oleh
wadah kaca. Hal tersebut dapat mengganggu kelarutan dan stabilitas obat. Selain
itu penambahan dapar juga dimaksudkan untuk menjaga stabilitas obat tertentu
misalnya: garam-garam alkaloid.
Air mata normal memiliki pH 7,4. Secara ideal obat tetes mata
memiliki pH seperti pada air mata, tetapi karena beberapa bahan obat tidak
stabil (tidak larut/rusak/mengendap) pada pH tersebut maka sebaiknya obat tetes
mata di dapar pada pH sedekat mungkin dengan pH air mata supaya tidak terlalu
merangsang mata.
Pada larutan yang digunakan pada mata, terlebih pada mata yang
luka, sterilitas adalah yang paling penting, untuk mencegah terjadinya infeksi
lebih lanjut.
3. Pengawet
Wadah larutan obat mata harus tertutup rapat dan disegel untuk
menjamin sterilitas pada pemakaian pertama. Larutan harus mengandung zat atau
campuran zat yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau memusnahkan bakteri
yang mungkin masuk pada waktu wadah dibuka pada saat digunakan.
Pengawet yang dianjurkan adalah:
a.
Nipagin
dan nipasol
b.
Fenil
merkuri nitrat, timerosol
c.
Benzalkonium
klorid
d.
Klorbutanol,
fenil etil alcohol
Untuk
penggunaan pada pembedahan, selain steril, larutan obat mata tidak boleh
mengandung antibakteri karena dapat menimbulkan iritasi pada jaringan mata.
4. Pengental
Ditambahkan untuk meningkatkan kekentalan sehingga obat lebih lama
kontak dengan jaringan. Larutan obat mata yang dikentalkan harus bebas dari
partikel yang dapat terlihat.
Contoh:
a.
metil
selulosa
b.
hidroksi
propil selulosa
c.
polivinil
alcohol
No comments:
Post a Comment